Tanpa sapa dan bertanya…
kilatan tatapanmu telah bercerita tentang keangkuhanmu..
mengadu disaat hadir gundahku,
menghadirkan pilu bukan kedamaian seperti yang kuingin…
tanpa sadar ceritamu
‘tentang cintamu yang kian membara padanya’
tlah merajam ngilu ulu hatiku..
kau tak peduli setiap kata yang kau urai
‘tentangnya’
membuat nafasku mendengus perih..
meratap didinding hati yang sunyi..
sekian lama jalinan kita semai,
kini terlerai tanpa ada arti salam perpisahan..
alunan lagu rindu, menjadi kelu dan perlahan mengeras batu..
Haruskah aku mengadu pada setiap helaian nafasmu…?
dalam sepi aku bertanya…
apakah bisa diseiringkan lagi jalan yang sudah tak searah tujuan…?
sangat jelas untuk dihempas, bahwa dirimu tak selalu ada untukku…
biarlah kuberputih mata asal kau bahagia,
dan pintaku
‘jangan lagi bercerita tentang dia dihadapanku…
tak perlu kulontarkan bagaimana rasaku yang mulai meredup sinarnya untukmu…
maafkan aku…
ijinkan aku pergi membawa kisah ini…
dan biarkan terus kurawat rindu bersalut pilu dilaman hati ini…
sampai nanti…
sampai waktuku usai…
No comments:
Post a Comment